Perubahan kondisi ekosistem sungai di kota Yogyakarta menjadi permasalahan lingkungan yang kerap kali menimbulkan kerugian. Salah satu sungai di kota Yogyakarta yang sudah dalam kondisi cemar adalah sungai Gajah Wong. Studi ini bertujuan mengetahui kualitas air sungai menggunakan metode biomonitoring dan menyediakan sistem informasi lingkungan berbasis web sungai Gajah Wong segmen Kota Yogyakarta, Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer hasil pengambilan data lapangan pada 10 stasiun penelitian. Metode pengambilan data menggunakan biomonitoring, dan sistem informasi menggunakan situs website cekair.com.
Hasil pengambilan data diperoleh sebanyak 20 famili makroinvertebrata bentik. Jumlah keragaman makroinvertebrata bentik paling sedikit di stasiun Gajah Wong 4 (GW4) dan GW1, hanya 8 famili. Sedangkan jumlah keragaman paling banyak di stasiun GW1 yaitu 13 famili. Pencemaran terjadi di semua stasiun, dengan tingkatan yang berbeda-beda. Stasiun GW2, GW3, dan GW8 adalah masuk kategori tercemar sedang, dengan nilai masing-masing 4.68, 4.96, dan 4.82. Tingkat pencemaran pada stasiun GW1, GW6, dan GW7. Tiga stasiun tersebut masuk kategori tercemar kritis. Kondisi ini lebih buruk dari tiga stasiun di atas, yang masih pada tahap tercemar sedang. Sedangkan GW5, GW9 dan GW10 masuk kategori tercemar buruk dengan angka indeks FBI adalah 6.50 dan 5.94.
Semua data kualitas air dimasukan ke dalam sistem informasi lingkungan bebasis web. Alamat web sistem informasi lingkungan adalah cekair.com. Media ini menyediakan informasi kualitas air sungai Gajah Wong dan keanekaragaman hewan, tumbuhan yang ditemukan di ekosistem sungai.
Kata kunci: biomonitoring, gajah Wong, cekair.com, sistem informasi lingkungan
