Abstrak


Analisis Peran Guru dalam Pembelajaran Menulis Aksara Jawa di SD Negeri 03 Wonorejo


Oleh :
Esti Kaeksi - K7119079 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran menulis aksara Jawa di SD Negeri 03 Wonorejo. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan berupa hasil observasi pada pembelajaran menulis aksara Jawa, hasil wawancara dengan guru, peserta didik, dan kepala sekolah, serta data studi dokumentasi berupa RPP, arsip nilai, foto, dan video pembelajaran menulis aksara Jawa. Teknik pengumpulan data dengan observasi berpartisipasi pasif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah beberapa peran sudah dijalankan oleh guru. Walaupun dalam menjalani perannya sebagai organisator dan mediator/fasilitator masih belum memenuhi setiap indikatornya, namun peran guru sebagai demonstrator dan evaluator pada penelitian ini sudah tampak paling sesuai diantara peran guru yang lain apabila dilihat dari indikator masing-masing peran. Sebagai demonstrator, guru sudah memberikan contoh menulis aksara Jawa di papan tulis baik dari bentuk, posisi/letak masing-masing huruf, dan cara dalam menuliskannya walaupun guru masih belum menguasai materi aksara Jawa, metode yang digunakan berupa ceramah, dan guru belum mengetahui prinsip belajar aksara Jawa. Dari 3 indikator guru memenuhi 1 indikator dalam menjalankan perannya sebagai demonstrator. Sebagai organisator, semua indikator belum mampu dipenuhi oleh guru. Suasana kelas dalam pembelajaran kurang kondusif, guru belum bisa memusatkan perhatian peserta didik, tak jarang guru meninggalkan kelas karena berbagai kesibukan lainnya sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk ramai dan bermain di kelas saat kegiatan pembelajaran masih berlangsung, dan pembelajaran berpusat kepada guru. Sebagai mediator dan fasilitator, keempat indikator belum dapat terpenuhi. Guru belum menciptakan pembelajaran interaktif dan kurang memfasilitasi peserta didik baik dalam sumber belajar maupun media pembelajaran. Sebagai evaluator, guru sudah memberikan penilaian setelah kegiatan pembelajaran usai melalui hasil belajar kognitif peserta didik meskipun penilaian proses selama kegiatan pembelajaran belum dilakukan sehingga dari kedua indikator, satu indikator sudah terpenuhi.