Pertanian organik merupakan suatusistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan alam dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis. Pertanian organik bertujuan untukmengoptimalkan kesehatan dan produktivitas komunitas yang hidup di mana tanah, tumbuhan, hewan, dan manusia saling bergantung. Desa Tambahmulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Gabus dan juga termasuk dalam salah satu desa yang banyak menghasilkan beras organik di Kabupaten Pati. Karakteristik petani yang selalu pro aktif dalam setiap kegiatan penyuluhan berkebalikan dengan respon yang diberikan, dapat dilihat dari tidak adanya penambahan wilayah yang menerapkan budidaya padi organik. Penerapan teknologi terhadap pertanian organiksampai sekarang ini perlu dikaji menggunakan teori adopsi inovasi. Hal ini ditujukan untuk merumuskankondisi yang diharapan petani terhadap budidaya padi organikagarpetani dapat menerapkan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan teknologi dalam budidaya padi organik di Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati khususnya pada Kelompok Tani Krida Tani. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Teknik penentuan informan yaitu purposive dan snowball sampling. Jenis data terdiri daridata primer dan sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara mendalam serta studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Validitas data pada penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwapetani merasa keberatan terhadapĀ beberapa penerapan teknologi pada budidaya padiorganik.Hal tersebut yang membuat kenaikanjumlah petani yang menerapkan budidaya padi organik menjadi lambat. Jenis keputusan untuk menerapkan atau tidak budidaya organik bersifat opsional. Keputusan yang bersifat opsional tersebut membuat penerapan budidaya organik berlangsung lambat. Petani yang banyak penerapkan budidaya padi organik adalah petani yang berorientasi pada nilai-nilai kesehatan dan lingkungan yang lebih baik, memiliki jiwa sosial yang tinggi, serta petani dengan kelompok sosial menengah keatas. Karakteristik inovasi budidaya padiorganik lebih rumit dibandingkan budidaya konvensional, hasil produksinya pun lebih sedikit namun nilai jual lebih tinggi, serta pemasaran hasil produksi padi organik lebih sulit dibandingkan padi konvensional. Tingkat kerumitan yang tinggi menjadikan petani tidak mudah menerapkan budidaya organik, maka hanya petani yang memiliki ciri-ciri tersebut mampu menerapkan budidaya organik. Kemampuan petani dalam menerapkan budidaya organik akan menghasilkan kemandirian bagi petani.