Latar Belakang: COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia dan telah terdaftar sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO). Pada 7 Juli 2020, kasus infeksi SARS-Cov-2 tercatat ada lebih dari 11 juta kasus yang terkonfirmasi, 500.000 kasus kematian terkait dengan SARS-CoV-2, dan sudah menginfeksi di 216 negara. Dalam penelitian lain, pengetahuan dan kesadaran mahasiswa khususnya mahasiswa kedokteran terhadap COVID-19 sudah baik. Penelitian telah membuktikan vitamin D berperan sebagai imunomodulator sistem kekebalan tubuh dan seng yang memiliki peran dalam kekebalan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kesadaran terhadap COVID-19 dengan asupan vitamin D dan seng pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Metode: Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan responden 91 mahasiswa kedokteran UNS. Karakteristik responden yaitu mahasiswa aktif dan berusia 19-24 tahun. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan secara daring mengenai pengetahuan dan kesadaran COVID-19. Kuesioner lain yang digunakan adalah kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan Food Recall 24 Jam untuk mengukur asupan vitamin D dan seng. Hasil dianalisis menggunakan SPSS dengan metode Spearman.
Hasil: Didapatkan hasil berupa hubungan lemah dan tidak signifikan antara pengetahuan dan kesadaran terhadap COVID-19 dengan asupan vitamin D dan seng. Hubungan pengetahuan dan kesadaran terhadap asupan vitamin D memiliki koefisien masing-masing r = 0.257 dan r = 0.129. Hubungan pengetahuan dan kesadaran terhadap asupan seng memiliki koefisien masing-masing r = 0.057 dan r = 0.112.
Simpulan: Didapatkan hasil berupa hubungan lemah dan tidak signifikan antara pengetahuan dan kesadaran terhadap COVID-19 dengan asupan vitamin D dan seng pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret.
