Abstrak


Kehidupan masyarakat urban kalangan bawah dalam patung karya Abdi setiawan


Oleh :
B Arif Dwi Nugraha - K3201016 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Tema yang diangkat dalam patung karya Abdi Setiawan. (2) Visualisasi patung karya Abdi Setiawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal. Sumber data yang digunakan memanfaatkan informan, foto, hasil karya, dan dokumen arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi sumber dan review informant. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari 3 komponen yaitu: reduksi data, pennyajian data, dan penarikan simpulan dengan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: Pematung Abdi Setiawan kelahiran Sicincin, Padang, Sumatra Barat. Pengaruh kuat dalam kesenian diperoleh setelah mengenyam pendidikan di ISI Yogyakarta dan sedikit pengaruh darah seni dari bapaknya. Secara umum ide dasar penciptaan karyanya berawal dari pengalamannya melihat acara sirkus di televisi, Abdi Setiawan melakukan eksperimen-eksperimen dengan beragam bahan maupun teniknya. Pada akhirnya Abdi Setiawan berkarya patung kayu figure manusia dengan Secara khusus ide dasar awal karyanya adalah kehidupan pekerja sex komersil (PSK). (1) Tema yang di anggkat dari keseluruhan karya patung Abdi Setiawan adalah kehidupan sosial masyarakat Urban kalangan bawah. (2) Visualisasi karya (a) ”Pedagang Asongan” Seorang bocah laki-laki yang merelakan masa mudanya untuk bekerja sebagai pedagang asongan di kota. (b) ”Jablay” Wanita murahan yang bermike-up berlebihan dan kemolekan tubuh yang sengaja dipamerkan, dengan mimik wajah yang menggairahkan bagi sebagian orang lelaki hidung belang kelas bawah. (c) ”Anak Nakal” Anak laki-laki SMA yang berperilaku buruk. (d) ”Aerobic Girl” Perempuan memakai pakaian sporty dan membawa tas sebagai persiapan dalam melakukan aerobic dengan dandanan wajah yang menor menunjukan dandanan wanita kalangan bawah.