Abstrak


Strategi Pemertahanan Teater Tradisional Mendu Sebagai Khazanah Budaya Melayu Kalimantan Barat


Oleh :
Gunta Wirawan - T841708003 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan mati suri teater tradisional Mendu Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) dinamika teater tradisional Mendu, (2) unsur, bentuk, dan fungsi teater tradisional Mendu, (3) nilai kearifan lokal teater tradisional Mendu, dan (4) strategi pemertahanan teater tradisional Mendu Kalimantan Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data-data dikumpulkan dari informan, peristiwa, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, analisis dokumenter, dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik pemeriksaan kebenaran dengan triangulasi, yaitu triangulasi sumber data, dan triangulasi metode, serta triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil penelitian, yaitu (1) dinamika teater tradisional Mendu Kalimantan Barat, (a) masa kejayaan teater tradisional Mendu (1876–1942), (b) masa kemunduran teater tradisional Mendu (1942–1979), (c) masa kebangkitan kembali teater tradisional Mendu (1979–2016), (d) masa ‘mati suri’ teater tradisional Mendu (2016 – sekarang). (2) unsur-unsur drama pertunjukan Mendu, (a) unsur utama, yaitu sutradara, pemain, dan penonton, (b) sarana pendukung, yaitu tata panggung, kostum, tata rias, pencahayaan, tata suara, dan musik. Fungsi Mendu adalah hiburan, pendidikan, pengungkap rasa estetis, media penyampai pesan, dan fungsi sosial. (3) Nilai kearifan Mendu, yaitu (a) nilai identitas, (b) nilai religi, (c) nilai tradisi gotong royong, (d) nilai pemertahanan bahasa daerah, (e) nilai pelestarian sastra lisan, (f) nilai pelestarian pencak silat tradisional, (g) nilai pelestarian pakaian adat Melayu, (h) nilai pelestarian tari daerah, (i) implementasi adat istiadat Melayu, (j) nilai edukasi masyarakat, (k) nilai kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. (4) strategi pelestarian teater tradisional Mendu yaitu (a) strategi formal, (b) strategi nonformal, (c) strategi informal. Bentuk-bentuk pelestarian Mendu, yaitu (1) pendataan teater tradisional Mendu, (2) dialog kebudayaan, (3) mengintegrasikan ke dalam kurikulum, (4) peraturan gubernur dan bupati serta alokasi anggaran APBD, (5) seminar, lokakarya, dan kongres kebudayaan, (6) penelitian ilmiah, (7) pelatihan Mendu, (8) festival dan pelombaan, (9) memanfaatkan teknologi, (10)  alih wahana, (11) mengoptimalkan Rumah Melayu, (12) mendesain pentas dan profertinya, (13) mengembangkan sanggar Mendu, (14) menampilkan Mendu pada acara-acara resmi, (15) menyediakan ruang ekspresi, (16)  menampilkan Mendu di berbagai media, (17) merekonstruksi cerita-cerita lakon Mendu, (18) apresiasi dan penghargaan (19) menetapkan hari peringatan Mendu Kalimantan Barat.

Kata kunci: Mendu, teater tradisional, kearifan lokal, strategi pemertahanan