Abstrak


Penerapan Metode Kaisa dalam Menghafal Al-Qur’an di TKII Al-Abidin Surakarta


Oleh :
Imawati Rodhiyyana - K8114032 - Fak. KIP

Penanaman nilai agama sejak usia dini dengan mengenalkan ajaran agama yang dianutnya dapat menjadikan anak terbiasa dengan aktivitas keagamaan. Kegiatan menghafal Al-Qur’an menjadi salah satunya, kegiatan ini dilakukan melalui metode yang tepat karena metode menjadi salah satu faktor didalamnya. Metode menghafal yang unik dan menyenangkan yang diterapkan merupakan metode kaisa, metode ini anak ikut melafalkan dan menirukan gerakan sesuai dengan kata yang dilafalkan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan langkah-langkah dan evaluasi metode kaisa dalam menghafal Al-Qur’an di TKII Al-Abidin Surakarta. Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan orang tua. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data kualitatif menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data kualitatif dengan analisis model interaktif Miles dan Huberman berupa pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan metode kaisa dalam menghafal Al-Qur’an mengandung langkah-langkah, sebagai berikut: guru memberikan penjelasan sedikit mengenai surah yang akan dihafal berupa kandungan isi dan jumlah ayat, guru menjadi model untuk mendemonstrasikan gerakan didepan anak-anak, guru ikut membaca surah yang akan dihafal secara dipenggal pelan-pelan disertai gerakan agar anak dapat dengan mudah mengikuti, anak mengikuti bacaan dan menirukan gerakan yang didemontrasikan oleh guru.
Adapun evaluasi dalam penerapan metode kaisa antara lain: metode kaisa lebih efektif untuk diterapkan pada anak usia dini karena gerakan yang dilakukan hanya untuk kata yang bersifat sederhana, mudah dan dapat di visualisasikan secara symbol, anak lebih fokus pada gerakan sehingga ketika lupa pada saat penilaian hafalan, anak hanya ingat saat guru memberikan petunjuk dengan melakukan sedikit gerakan dari kata dalam ayat yang anak kesulitan dalam mengingatnya..

Kata Kunci: metode kaisa, menghafal Al-Qur’an, anak usia dini