;

Abstrak


Meta Analisis Pengaruh Beban Kerja dan Dukungan Sosial Terhadap Burnout pada Tenaga Kesehatan


Oleh :
Hanifah - S022202041 - Sekolah Pascasarjana

Hanifah. S022202041. Meta Analisis Pengaruh Beban Kerja dan Dukungan Sosial Terhadap Burnout pada Tenaga Kesehatan. Pembimbing I: Dr. Sumardiyono, SKM., M.Kes. Pembimbing II: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., MSc., PhD. Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

 Latar Belakang: Burnout adalah sindrom psikologis kelelahan, sinisme, dan ketidakefektifan di tempat kerja. Faktor penyebab burnout seperti beban kerja dan dukungan keluarga. Adanya beban kerja yang tinggi dapat meningkatkan kejadian burnout dan dukungan sosial yang tinggi dapat mencegah terjadinya burnout pada petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengestimasi pengaruh beban kerja dan dukungan sosial terhadap burnout pada tenaga kesehatan.

Subjek dan Metode: Tinjauan sistematis dan meta-analisis dilakukan dengan menggunakan pedoman PRISMA dan model PICO meliputi Population= tenaga kesehatan; Intervention= beban kerja tinggi dan dukungan sosial tinggi; Comparison= beban kerja rendah dan dukungan sosial rendah; Outcome= burnout. Artikel dikumpulkan dari database seperti PubMed, Science Direct, dan Google Schoolar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian database yaitu workload AND "social support" AND burnout OR fatigue AND "health workers" AND “cross sectional". Sebanyak 12 artikel memenuhi kriteria inklusi untuk meta-analisis kemudian dinilai menggunakan RevMan 5.3.

Hasil: Meta-analisis dari negara Prancis, Afganistan, Canada, Uganda, Ghana, Ethiopia, Malawi, Brazil, Malaysia, dan China menunjukkan bahwa beban kerja tinggi dapat meningkatkan burnout pada tenaga kesehatan (aOR= 2.37; CI 95%= 1.10 hingga 5.10; p= 0.003), dukungan sosial tinggi dapat menurunkan risiko burnout pada tenaga kesehatan (aOR= 0.54; CI 95%= 0.42 hingga 0.71; p= 0.001), dan hasil tersebut secara statistik signifikan.

Simpulan: Beban kerja tinggi dapat meningkatkan burnout pada tenaga kesehatan dan dukungan sosial tinggi dapat menurunkan risiko burnout pada tenaga kesehatan.