;
Latar Belakang: Pasien PGK yang mendapat terapi hemodialisis (HD) dapat mengalami perburukan kondisi karena inflamasi dari berbagai macam sebab. Intradialytic aerobic exercise berperan dalam meninimalisir inflamasi tersebut. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh intradialytic aerobic exercise pada kadar Interleukin (IL)-6 dan high sensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) sebagai penanda inflamasi, serta pengaruhnya pada tekanan darah pasien yang rutin menjalani HD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian double-blinded randomized control trial (RCT) dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang mendapatkan intervensi intradialytic aerobic cycling exercise selama 12 minggu dan dosis tiap sesi adalah 30 menit untuk frekuensi 2 kali per minggu. Pengambilan data tekanan darah dan sampel darah untuk pemeriksaan IL-6 dan hs-CRP dengan metode Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dilakukan sebelum perlakuan pada minggu pertama dan setelah perlakuan terakhir pada minggu ke 12. Analisis statistik dilakukan dengan t-test dan uji regresi. Hasil: Rerata nilai tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah sistolik (TDD) kelompok perlakuan tidak signifikan berbeda dengan kelompok kontrol (146,15 + 18,39 mmHg vs 153,77 + 31,25 mmHg; p= 0,613 dan 94,62 + 14,78 mmHg vs 86,69 + 12,06 mmHg; p= 0,089). Rerata TDS pascaperlakuan mengalami penurunan yang tidak signifikan (dari 150,77 + 24,43 menjadi 146,15 + 18,39; p= 0,438). Rerata TDD pascaperlakuan mengalami kenaikan yang tidak signifikan (dari 89,23 + 22,24 menjadi 94,62 + 14,78; p= 0,272). Kadar IL-6 dan hs-CRP pada kelompok perlakuan lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (4,04 + 1,48 pg/ml vs 4,79 + 3,58 pg/ml; p= 0,612 dan 17,47 + 23,59 pg/ml vs 21,79 + 21,97 pg/ml; p=0,596). Rerata kadar IL-6 dan hs-CRP pascaperlakuan tidak signifikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum perlakuan (4,04 + 1,48 pg/ml vs 3,90 + 1,35 pg/ml; p= 0,671 dan 17,47 + 23,59 pg/ml vs 8,82 + 7,65 pg/ml; p= 0,297). Baik IL-6 maupun hs-CRP tidak mempengaruhi TDD maupun TDS. Kesimpulan: Intradialytic aerobic cycling exercise selama 12 minggu tidak signifikan mempengaruhi IL-6, hs-CRP, TDS dan TDD.
Kata kunci: Penyakit ginjal kronis, Hemodialisis, IL-6, hs-CRP, intradialytic aerobic cycling exercise