;

Abstrak


Perbedaan Kadar Molandialdehida, High - Sensitivity C-Reactive Protein dan Funsi Kognitif Dengan Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringan Oleifera) pada Mencit Model Geriatri


Oleh :
Komarudin - S961908007 - Fak. Kedokteran

PERBEDAAN  KADAR  MOLANDIALDEHIDA, HIGH - SENSITIVITY  C-

REACTIVE PROTEIN  DAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)

PADA MENCIT MODEL GERIATRI

Komarudin1), Fatichati Budiningsih2), Agus joko Susanto3)

1)Residen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi

2)Divisi Geriatri RSUD Dr. Moewardi/ Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

2)Divisi Alergi Imunologi RSUD Dr. Moewardi/ Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Berdasarkan data PBB populasi lansia akan meningkat dua kali lipat dari 12% menjadi 22% pada tahun 2050. Proses penuaan disebabkan oleh stres oksidatif yang menyebabkan terjadinya Inflamaging. Salah satu problem pada lansia yaitu penurunan kemampuan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Peningkatan hsCRP dan MDA pada plasma dikaitkan dengan Inflamaging serta penurunan fungsi kognitif. Ektrak daun kelor (Moringa oleifera) mengandung kalium, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan D, asam amino esensial, dan antioksidan seperti-karoten, vitamin C, dan flavonoid yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja fungsi kognitif pada subjek lanjut usia.

Tujuan Penelitian: Membuktikan dan menerangkan bahwa terdapat perbedaan kadar MDA, hsCRP, fungsi kogntif dengan pemberian ekstrak daun kelor (M. Oleifera) pada mencit model geriatri .

Metode: Penelitian ekperimental dengan hewan coba mencit Mus musculus galur Balb/C sebanyak 30 ekor. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok : Kelompok KN (Normal), Kelompok KP (D-Galaktosa 150 mg/Kg ), Kelompok P1 (D-Galaktosa 150 mg/Kg +  Moringa 100 mg/ Kg), Kelompok P2 (D-Galaktosa 150 mg/Kg +  Moringa 200 mg/Kg), Kelompok P3 (D-Galaktosa 150 mg/Kg +  Moringa 400 mg/Kg). Diakhir penelitian, dilakukan pengambilan sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan ELISA terhadap kadar MDA, hsCRP serta pengujian fungsi kognitif dengan menggunakan Y- maze test. Analisa data dilakukan dengan deksriptif, dilanjutkan dengan Shapiro-Wilk, Uji ANOVA, Uji Post hoc

Hasil: Terdapat pengaruh yang signifikan pada pemberian Moringa oleifera terhadap Kadar MDA (p <0>Moringa oleifera terhadap kadar hsCRP (p <0>Moringa oleifera terhadap peningkatan fungsi kognitif (p <0>

Simpulan: Terdapat perbedaan penurunan kadar MDA dan hsCRP, serta peningkatan fungsi kogntif dengan pemberian ekstrak daun kelor (M. Oleifera) pada mencit model geriatri.