Abstrak


Struktur dan Kemandirian Pembiayaan Manajemen Bencana Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Lidya Ariyani - I0619025 - Fak. Teknik

Berdasarkan RTRW Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2032, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi wisata yang dijadikan sebagai salah satu dari tiga pilar utama pengembangan wilayahnya. RIPPARPROV Jawa Tengah tahun 2012-2017 juga menyatakan bahwa salah satu Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) berada di Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi Cetho-Sukuh, Tawangmangu, dan sekitarnya. Meskipun demikian, kawasan prioritas pengembangan wisata tersebut memiliki risiko akan bencana banjir dan longsor. United National World Tourism Organization (2004) mengungkap bahwa rasa aman dan jaminan keselamatan untuk wisatawan sudah saatnya menjadi fokus pengembangan destinasi wisata di negara berkembang karena salah satu faktor pertimbangan utama para wisatawan untuk memilih tempat tujuan wisata adalah faktor keamanan sehingga manajemen bencana menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan wisata. Namun, masih banyak permasalahan terkait pembiayaan manajemen bencana khususnya terkait porsi anggaran. Sehingga pengelola wisata harus memiliki kemandirian untuk membiayai pengelolaan wisatanya termasuk pembiayaan manajemen bencana.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur dan kemandirian pembiayaan program manajemen bencana kawasan wisata lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis spasial, analisis deskriptif kuantitatif persentase, dan analisis deskriptif kemandirian pembiayaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan penelitian memiliki potensi wisata yang dilengkapi oleh unsur-unsur pengembangan wisata namun memiliki risiko bencana alam longsor gempa bumi, dan letusan gunung api.  Struktur pembiayaan manajemen bencana yaitu 8% untuk tahap pencegahan, 2% untuk tahap kesiapsiagaan, 1% untuk tahap peringatan dini, 26% untuk tahap mitigasi, 31% untuk tahap rehabilitasi, dan yang paling tinggi yaitu 32% untuk tahap rekonstruksi. Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan wisata lereng Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar memiliki tingkat kemandirian Tinggi dengan indeks kemandirian 95%.