Abstrak


Hubungan Faktor Predisposisi dengan Prevalensi Skabies di Rutan Kelas I Kota Surakarta


Oleh :
Firdaus A’la Latifa - G0014101 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang sering ditemukan di negara tropis terutama di lingkungan padat penduduk seperti penjara. Kurangnya penelitian mengenai skabies dan faktor predisposisinya melatarbelakangi penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui angka prevalensi skabies dan hubungannya dengan faktor predisposisi skabies di Rutan kelas I Kota Surakarta.
Metode: Pada bulan Maret-April 2019, sebanyak 255 tahanan dan narapidana dipilih secara acak sesuai jadwal dan blok tahanan. Penelitian dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama berupa pengisian kuesioner dan lembar observasi oleh subjek; tahap kedua dilakukan setelah pendataan kuesioner berupa pemeriksaan fisik oleh dokter dan pengambilan spesimen kerokan kulit oleh tenaga medis yang berpengalaman pada subjek yang terdiagnosis klinis menderita skabies. Spesimen kerokan kulit kemudian diperiksa oleh laboran poli klinik kulit dan kelamin RS Dr. Moewardi.
Hasil: Angka prevalensi skabies sebesar 23,9% (61 orang) dengan seluruh penderita berjenis kelamin laki-laki. Tipe lesi terbanyak berupa papul (51 orang; 83,6%), ditemukan tersering pada umbilikus dan inter-digital (24 orang; 39,3%), tingkat keparahan terbanyak adalah ringan (29 orang; 47,5%), dan variasi skabies klasik mendominasi (52 orang; 85,2%) dengan ditemukan satu kasus skabies berkrusta. Hanya 4 orang (6,6%) dinyatakan positif skabies pada pemeriksaan penunjang kerokan kulit. Faktor predisposisi yang tidak berhubungan dengan angka prevalensi skabies (taraf kepercayaan 95%; sig ?>0,05) adalah usia, tingkat pendidikan, lama masa tahanan, kebersihan rambut, kebersihan kuku tangan dan kaki, kebersihan linen tempat tidur, individu per tempat tidur, ketersediaan sanitasi dan air bersih, dan kondisi sel tahanan. Sehingga faktor predisposisi yang berhubungan dengan angka prevalensi skabies (sig ?<0>10 individu per sel tahanan (sig ?=0,003), pernah gatal malam hari (sig ?=0,000), status pengobatan gatal malam hari (sig ?=0,000), dan jenis obat pada gatal malam hari (sig ?=0,020).
Simpulan: Skabies klasik banyak ditemukan di Rutan kelas I Kota Surakarta dengan faktor predisposisi yang kemungkinan mempengaruhi angka prevalensi adalah kebersihan kulit, kebersihan genitalia, kebersihan pakaian, >10 individu per sel tahanan, dan riwayat gatal malam hari beserta status pengobatan dan jenis obat pada gatal malam hari.

Kata kunci: skabies, penjara, angka prevalensi skabies, faktor predisposisi skabies