Abstrak


KETERSEDIAAN DEBIT AIR DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA JANTI, KECAMATAN POLANHARJO, KABUPATEN KLATEN


Oleh :
Sofi Wildan Pertiwi - I0615036 - Fak. Teknik

Air merupakan kebutuhan dasar manusia, yang juga dapat dikelola untuk dikembangkan sebagai input kegiatan ekonomi, seperti wisata berbasis air. Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai letak strategis antara kota Yogyakarta dan Surakarta. Berdasarkan lentang alamnya, wilayah Kabupaten Klaten memiliki potensi air yang besar untuk dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Perkembangan wisata Umbul di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten memunculkan permasalahan yang dapat menganggu keberlanjutan lingkungan yang pada akhirnya memperburuk kondisi mata air. Padahal, wisata sebagai sektor unggulan desa, bergantung pada keberlanjutan mata air tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan debit air dari mata air sekitar Desa Janti yang masih tersedia untuk pengembangan ekowisata di Desa Janti. Penelitian ini merupakan penelitian deduktif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan pemetaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling sesuai dengan kebutuhan peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner wawancara kepada pemangku kepentingan, observasi menggunakan borang peta, serta studi literatur mengenai studi terkait yang dipublikasikan secara resmi.Temuan pertama pada penelitian ini adalah, tidak semua sumber mata air (umbul) yang memasok kebutuhan air di Desa Janti berasal dari wilayah administrasi Desa Janti. Temuan kedua adalah objek wisata air seperti Janti Park dan Omah Iwak 2000 tidak hanya memanfaatkan air dari umbul hal ini disebabkan karena topografi wilayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan debit mata air dari berbagai sumber mata air masih tersedia sebesar 1.430.227 m3 yang dapat digunakan dalam pengembangan ekowisata Desa Janti, namun meskipun demikian penerapan konsep ekowisata dalam pengembangan wisata di Desa Janti masih belum optimal. Kesadaran masyarakat akan konservasi lingkungan masih rendah, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air juga masih kurang, serta belum adanya peraturan secara spesifik mengenai penggunaan dan pengelolaan sumber mata air (umbul) di Desa Janti.