Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mewujudkan tujuan bangsa
Indonesia. Capaian pembangunan dalam suatu negara dapat diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan ukuran yang digunakan untuk
menggambarkan kualitas hidup manusia di suatu negara baik secara fisik maupun
non fisik. Provinsi Jawa Tengah dapat memberikan gambaran pembangunan yang
bervariasi dengan banyaknya jumlah kabupaten/kota. Sejak tahun 2017, tingkat
IPM di Jawa Tengah selalu mengalami kenaikan dan memasuki kategori tinggi.
Data pada penelitian ini memiliki pencilan dan tidak memenuhi asumsi normalitas.
Data pencilan dapat memberikan informasi yang tidak biasa yang mungkin sangat
penting sehingga data pencilan harus dipertahankan dengan menggunakan regresi
robust. Regresi robust terdiri dari beberapa estimasi, diantaranya yaitu estimasi
Scale (S) dan Generalized Scale (GS), yang digunakan sebagai metode analisis
pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemodelan IPM di
Provinsi Jawa Tengah menggunakan metode regresi robust estimasi S dan GS serta
menentukan pemodelan yang lebih baik antara regresi robust estimasi S dan GS.
Penelitian ini menggunakan variabel dependen IPM di Jawa Tengah dan empat
variabel independen yaitu harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah,
pengeluaran per kapita disesuaikan, dan umur harapan hidup. Hasil yang diperoleh
pada penelitian ini yaitu model regresi robust estimasi GS menunjukkan pemodelan
yang lebih baik daripada regresi robust estimasi S karena memiliki nilai AIC dan
SIC yang lebih kecil yaitu dengan nilai AIC sebesar 0,0754 dan SIC sebesar 0,0969.