Untuk meningkatkan keamanan desain struktur kapal, penelitian ini mengevaluasi ultimate strength hull girder yang bergantung pada waktu dengan mempertimbangkan penurunan ketebalan karena korosi dan kondisi kemiringan stiffened panel. Ultimate strength hull girder dihitung menggunakan metode inkremental-iteratif berdasarkan IACS-CSR dalam model lambung kapal bulk carrier. Efek korosi diukur dalam bentuk pengurangan ketebalan pada anggota struktural, dan kondisi kemiringan dipertimbangkan sebagai pembebanan uniaksial tidak seragam, yang mempengaruhi yield strength anggota struktural. Efek korosi diselidiki dari 0 hingga 20 tahun waktu operasional, di mana laju korosi diperoleh berdasarkan referensi dan kemudian dibagi menjadi kondisi laju korosi standar dan severe. Pembebanan uniaksial tidak seragam dianggap sebagai pengurangan yield strength pada semua elemen stiffener dalam posisi miring. Tingkat keamanan desain dalam setiap jangka waktu efek korosi yang diukur kemudian dipertimbangkan berdasarkan keadaan batas akhir. Penelitian ini menemukan bahwa laju korosi sangat mempengaruhi HGUS, dimana korosi severe memiliki pengaruh yang lebih besar daripada korosi standar. Dalam 20 tahun waktu layanan dengan beban seragam dalam kondisi hogging, pengurangan HGUS tertinggi yang disebabkan oleh korosi standar adalah 5,87%, sedangkan korosi severe menyebabkan pengurangan 24,48%. Selain itu, pembebanan uniaksial yang tidak seragam ditemukan memiliki efek negatif pada HGUS
