Bawang merah menjadi salah satu komoditas penting di Indonesia karena memiliki banyak manfaat. Banyaknya manfaat bawang merah membuat permintaan terus meningkat, tetapi produktivitas bawang merah mengalami naik turun. Penyebab turunnya produktivitas bawang merah salah satunya disebabkan oleh penyakit moler. Moler merupakan penyakit disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Pengendalian moler dapat dilakukan dengan menggunakan konsep pengendalian penyakit terpadu. Pengendalian ini memadukan pengendalian kultur teknis menggunakan mulsa dan pengendalian biologi menggunakan Gliocladium sp. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kombinasi perlakuan Gliocladium sp. dengan mulsa plastik perak, mulsa plastik transparan, mulsa alang-alang, mulsa sekam, dan mulsa daun bawang. Hasil penelitian menunjukkan Gliocladium sp. dapat mengendalikan moler hingga 15,94% terhadap kontrol. Efektivitas pengendalian dengan mulsa alang-alang sebesar 14,49% terhadap kontrol. Kombinasi Gliocladium sp. dan mulsa alang-alang dapat mengendalikan moler hingga 27,54% terhadap kontrol.