Abstrak


Pusat Penelitian dan Pengembangan Urban Farming di Jakarta dengan Pendekatan Permakultur


Oleh :
Akbar Budi Nurwiyatna - I0219006 - Fak. Teknik

Jakarta merupakan kota metropolitan yang tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan. Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi membuat angka konsumsi sayur mayur dan perikanan di Jakarta semakin meningkat. Namun demikian, hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah lahan produktif yang semakin berkurang karena maraknya pembangunan yang berlangsung di Jakarta. Sebagai penunjang untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jakarta, diperlukan fasilitas pertanian yang dapat mengembangkan sekaligus menghasilkan sayur mayur dan ikan air tawar pada lahan yang terbatas. Pembanguan berlokasi pada daerah yang dekat dengan permukiman padat penduduk, di pusat kota, dan berada pada lahan yang minim, sehingga pendekatan permakultur dipilih sebagai strategi untuk merancang bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penerapan prinsip permakultur yang tepat pada bangunan penelitian dan pengembangan Urban Farming. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui proses identifikasi masalah, eksplorasi dan pengolahan data dari studi literatur dan preseden, serta analisis untuk mendapatkan solusi dengan prinsip permakultur. Penelitian ini membahas tentang pembagian zona permakultur dengan tujuh prinsip permakultur yaitu interaksi, energi terbarukan, hasil panen, integrasi, zero waste, keanekaragaman, dan desain pola detail. Hasil yang diperoleh berupa penerapan konsep zonasi berdasarkan lima zona permakultur, penerapan bentuk massa bangunan yang formal dan kontekstual, penerapan konsep tampilan dan material bangunan yang ramah lingkungan, serta penerapan sistem utilitas hemat energi pada bangunan