Abstrak


Kandungan N, P, dan K Tanah Alfisol, Vertisol, dan Inceptisol dengan Berbagai Jenis Pengelolaan


Oleh :
Andreas Sianipar - H0217008 - Fak. Pertanian

Padi (Oryza sativa. L) adalah sumber makanan utama bagi penduduk dunia, termasuk Indonesia, sehingga produktivitas perlu dipertahankan. Salah kelola lahan pertanian merusak keberlangsungan lahan dan pada akhirnya mengarah pada produktivitas lahan yang lebih rendah. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan unsur hara tanah secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketersediaan hara pada tanah Alfisol, Vertisol, dan Inceptisol; serta mengetahui pengelolaan yang paling sesuai baik secara organik, semi organik, maupun konvensional.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 – Mei 2021 pada tiga jenis tanah. Alfisol di Desa Karangbangun, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar; Vertisol di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo; dan Inceptisol di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten dengan tiga jenis pengelolaan, organik, semi organik, dan konvensional. Penentuan lokasi atau metode sampling dilakukan dengan purposive sampling (sengaja). Sampel tanah diambil dengan kedalaman 0-30 cm pasca panen, kemudian dikompositkan dan dikeringanginkan, kemudian disaring dengan ayakan berukuran 2 mm dan 0,5 mm. Karakteristik tanah yang dianalisis yaitu pH, N total, P tersedia, K tersedia, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), C organik, C biomassa mikrobia (CBM), dan tekstur. Data dianalisis dengan uji ANOVA pada taraf kepercayaan 5%, DMRT, dan korelasi untuk mengetahui hubungan antara parameter penelitian.

Hasil penelitian mendapatkan bahwa perlakuan jenis tanah dan pengelolaan berpengaruh nyata terhadap kandungan hara N total, P tersedia, dan K tersedia tanah sawah. Nilai N total tertinggi terdapat pada jenis tanah Alfisol yang dikelola secara organik (0,35 %), nilai P tersedia tertinggi didapatkan pada jenis tanah Vertisol yang dikelola secara organik (2,6 ppm), dan nilai K tersedia tertinggi didapatkan pada jenis tanah Vertisol pada tiap pengelolaan (0,18 me/100g).