Kabupaten Klaten mengalami penurunan perekonomian yang signifikan akibat Covid-19. Melimpahnya UMKM dan objek pariwisata bercorak tropis di Kabupaten Klaten menjadi potensi yang dapat dioptimalkan dalam mendorong perekonomian melalui pasar wisata. Pendekatan arsitektur tropis merupakan pendekatan yang penting untuk diterapkan dalam merespon potensi sumber daya alam dan kondisi tropis suatu kawasan. Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui kriteria dan rekomendasi desain arsitektur tropis yang mampu menjawab kebutuhan spesifik pasar wisata, serta menjawab tantangan era post Covid-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui kajian teori. Teori yang dikaji antara lain kriteria arsitektur tropis, kriteria pasar wisata, dan kriteria pasar post covid. Observasi lapangan dilakukan untuk mengkaji kondisi fisik dan nonfisik site. Data observasi serta kajian teori kemudian dianalisis untuk mendapatkan simpulan kriteria arsitektur tropis yang sesuai pada desain. Kajian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan antara lain aksesibilitas, pengaturan panas dan pencahayaan matahari, pengaturan ventilasi silang, pengaturan zoning serta sirkulasi, material alami yang sehat, memaksimalkan ruang luar dan ruang hijau, gubahan dan bentuk atap yang responsif tropis, serta kelengkapan amenitas. Kriteria desain arsitektur tropis tersebut diterapkan dalam dalam masing-masing konsep pasar wisata di Kabupaten Klaten.
