Abstrak


Prediksi rasio keuangan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan property yang terdaftar di bursa efek Indonesia


Oleh :
Arimbi Juwita - F1306545 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Kondisi ekonomi sekarang membuat para investor dan kreditur merasa khawatir jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) yang bisa mengarah ke kebangkrutan. Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Financial distress dapat diukur dengan cara menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk menggambarkan kebangkrutan perusahaan. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan dua hipotesis penelitian yaitu ada perbedaan yang signifikan antara variabel rasio keuangan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress yang merupakan hipotesis pertama dan hipotesis kedua adalah variabel rasio keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi financial distress suatu perusahaan. penelitian ini menggunakan model analisis uji beda t-test dan analisis uji Mann Whitney Test untuk hipotesis pertama dan model analisis binary logistic regression untuk hipotesis yang kedua. Hasil analisis menunjukkan bahwa, hasil analisis rasio keuangan dengan menggunakan analisis uji beda t-test dan analisis uji Mann Whitney Test menunjukkan bahwa rasio FATA, LTF, CAT, dan PM membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara variabel rasio keuangan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. Semantara itu, hasil analisis rasio keuangan dengan analisis binary logistic lineary menunjukkan bahwa dari empat rasio keuangan tersebut ada dua variabel rasio keuangan yang signifikan pada tingkat 5 persen, yaitu variabel CAT dan PM, sehingga hal ini membuktikan bahwa variabel rasio keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi financial distress suatu perusahaan. Atas dasar temuan-temuan tersebut, maka diajukan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menambah sampel penelitian yang tidak hanya perusahaan property saja, menambah periode penelitian menjadi lebih panjang, serta menggunakan ukuran yang lain untuk mengkategorikan kondisi financial distress pada perusahaan. Kata Kunci: Financial distress, TAT, CAT, PM, ROE, TDTC, ETTA, CFOCL, CFOTL, FATA, FATF, LTF, dan NDTF.