Abstrak


Kajian Stilistika dalam Serat Nitiprana Karya Yasadipura Pupuh Dhandhanggula Serta Relevansinya Sebagai Materi Ajar Sastra Jawa Kelas IX SMP


Oleh :
Ardyah Lifianingrum - K4215010 - Fak. KIP

Materi ajar sastra Jawa harus dikembangkan agar siswa dan guru bisa mengerti lebih banyak tentang karya sastra Jawa khususnya tentang serat dan tembang macapat. Serat Nitiprana mengandung banyak sekali nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran di sekolah dan menambah pengetahuan tentang keberagaman aspek kebahasaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan aspek kebahasaan yang meliputi gaya bunyi, gaya kata, dan gaya bahasa dalam Serat Nitiprana pupuh Dhandhanggula karya Yasadipura serta relevansinya sebagai materi ajar sastra di SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan stilistika. Sumber data berupa dokumen dan informan. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah teks pupuh Dhandhanggula pada Serat Nitiprana karya Yasadipura. Teknik pengumpulan data adalah dengan pengkajian dokumen dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan teori. Analisis data menggunakan analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Prosedur penelitian meliputi pengumpulan data, penyeleksian data, analisis data, dan penyusunan laporan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) gaya bunyi, yang meliputi purwakanthi guru swara, purwakanthi guru sastra, dan purwakanthi guru basa, (2) gaya kata, yang meliputi penggunaan afiksasi arkhais, tembung garba, tembung dasanama, tembung baliswara, tembung saroja, tembung entar, dan tembung plutan, (3) gaya bahasa, yang meliputi apofasis, elipsis, litotes, prolepsis, erotesis, hiperbol, simile, metafora, personifikasi, dan sinekdoke. Berkaitan dengan relevansi penggunaan aspek kebahasaan pada pupuh Dhandhanggula dalam Serat Nitiprana karya Yasadipura dengan materi ajar sastra di SMP hasilnya adalah relevan karena aspek-aspek kebahasaan tersebut bisa digunakan untuk memudahkan siswa maupun guru untuk memahami isi dari tembang macapat, khususnya pada tembang macapat pupuh Dhandhanggula. Selain itu, dengan hasil dari deskripsi aspek kebahasaan tersebut bisa diketahui pelafalan kata atau kalimat yang baik dan benar pada tembang macapat, dan juga bisa untuk menambah pengetahuan siswa.

Kata kunci: stilistika, tembang macapat, Serat Nitiprana pupuh Dhandhanggula, materi ajar sastra