Abstrak


Analisis Semiotika Seni Jemparingan Mataram ing Paguyuban Ronggo Sedayu Dhukuh Dalangan, Dhusun Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten lan Relevansine minangka Materi Ajar ing SMP


Oleh :
Nur Janah Fatmawati - K4219056 - Fak. KIP

Nur Janah Fatmawati. K4219056. ANALISIS SEMIOTIKA SENI JEMPARINGAN MATARAM DI PAGUYUBAN RONGGO SEDAYU DHUKUH DALANGAN, DESA KALITENGAH, KECAMATAN WEDI, KABUPATEN KLATEN DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR DI SMP. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2023. 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) makna nama pakaian dan alat seni jemparingan mataram Ronggo Sedayu dengan analisis semiotika; (2) nilai pendidikan dalam seni jemparingan Mataram Ronggo Sedayu; (3) Relevansi hasil analisis semiotika seni jemparingan Mataram Ronggo Sedayu sebagai materi ajar bahasa Jawa di SMP.

Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Sumber data adalah nama, gambar pakaian dan alat peristiwa budaya seni jemparingan Mataram, dokumen, dan informan. Sumber data ini didapatkan dari seni jemparingan Mataram di Paguyuban Ronggo Sedayu Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat makna dalam nama pakaian dan peralatan seni jemparingan Mataram Ronggo Sedayu meliputi: makna dalam surjan, jarik, blangkon, kebaya, cengkolak, lar, sendheng, deder, nyenyep, wulu, bedhor; (2) terdapat nilai pendidikan dalam seni jemparingan Mataram Ronggo Sedayu yang meliputi konsentrasi atau fokus, semangat, percaya diri, tanggung jawab, sabar, jujur, tidak iri dengki, wibawa; (3) seni jemparingan Mataram Ronggo Sedayu relevan dijadikan sebagai materi ajar pembelajaran peristiwa budaya bahasa Jawa di SMP sesuai dengan capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka kelas VII semester 2, yakni peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan dari berbagai jenis teks (deskripsi) pada konteks sosial budaya.