Abstrak


Strategi Pedagang Buku Bekas di Kawasan Sriwedari dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0


Oleh :
Prayogi - K8416053 - Fak. KIP

Dampak munculnya era revolusi 4.0 kepada dunia perbukuan yakni daya beli masyarakat semakin rendah terhadap buku. Daya beli masyarakat Indonesia terhadap buku yakni dalam setahun tidak lebih dari 100 ribu dana yang dialokasikan untuk membeli buku (Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan 2019). Hal ini berarti, masyarakat di Indonesia membeli buku pertahunya antara 0 sampai dengan 3 buku. Pusat penjualan buku bekas kawasan Sriwedari bukan tanpa kendala dalam menjalankan roda bisnisnya. Di antara kendala dalam mempertahankan eksistensi pusat penjualan buku bekas terdapat juga usaha untuk bertahan tanpa harus gulung tikar. Sebelumnya belum pernah ada penelitian yang membahas hal ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang dipilih untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah milik Talcott Parsons dengan 4 imperatif AGIL (Adaptation, Goal attainment, Integration, Latency), dengan pendekatan strategi bertahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi untuk tetap eksis yang dilakukan para pedagang buku bekas meliputi adaptasi yaitu dengan cara peminjaman modal ke bank, hanya menjual buku yang laris di pasaran, dll, usaha tersebut dilakukan dengan didukung adanya sebuah wadah yaitu sebuah Goal yaitu paguyuban, untuk Integration wadah ini digunakan juga sebagai alat untuk mengurangi potensi konflik misalnya dengan dibuat kesepakatan untuk batas atas harga sebuah buku, Latency meliputi aktivitas-aktivitas yang terjadi sehari-hari program yang ada dalam PPBS.

Kata Kunci : Strategi, Eksistensi, Pedagang Buku Bekas, Revolusi Industri 4.0