Abstrak


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN THRIFT (STUDI PADA MAHASISWA STRATA 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET ANGKATAN 2019-2022)


Oleh :
Winda Kusmita Rossa - F0119143 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga produk, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada pakaian thrift. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner secara online dalam bentuk google formulir kepada mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret angkatan 2019 sampai 2022 yang pernah membeli pakaian thrift baik melalui online maupun membeli secara langsung. Skala likert yang digunakan pada penelitian ini dinyatakan dalam bobot hitung 1 sampai dengan 5, dan memiliki lima kategori  jawaban diantaranya: Sangat tidak setuju; Tidak setuju; Netral; Setuju; dan Sangat setuju. Alat analisis menggunakan IBM SPSS versi 25 melalui beberapa tahapan sebagai berikut : Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji F, Uji T, dan Koefisien Determinasi.

 

              Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) variabel kualitas produk berpengaruh sigifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 2) variabel harga produk berpengaruh sigifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 3) variabel gaya hidup berpengaruh sigifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 4) variabel kualitas produk, harga produk, gaya hidup secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Hasil Koefisien Determinasi, Nilai R2 sebesar 0.496, artinya seluruh variabel independen yaitu kualitas produk, harga produk, gaya hidup dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu variabel keputusan pembelian sebesar 49.6%. sedangkan sisanya sebesar 50.4% dipengaruhi oleh variabel lain diuar penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kegiatan jual beli pakaian bekas sebaiknya jangan hanya yang berasal dari pakaian bekas impor melainkan juga dari pakaian bekas yang berasal dari produk dalam negeri. Serta memberi sosialisasi lebih mengenai pentingnya memakai produk lokal melalui mengadakan kegiatan seperti pameran untuk meningkatkan pemasaran produk-produk pakaian lokal.