Kota Bekasi memiliki jumlah penduduk dan tingkat perjalanan komuter yang tinggi mengakibatkan tingginya tingkat kemacetan di beberapa titik kota. Tingginya tingkat perjalanan tidak sebanding dengan prasarana transportasi publik yang memadai. Salah satu fenomena kemacetan yang sering terjadi berada di Stasiun Bekasi. Kemacetan disebabkan kinerja ruas jalan yang terhambat oleh angkutan kota dan taksi/ojek daring yang berhenti dan menunggu penumpang di badan jalan. Perlunya pengembangan sistem transportasi berdasarkan isu yang ada dengan membuat wadah pemberhentian khusus bagi angkutan umum berupa sub terminal. Melihat peluang ekonomi kota Bekasi yang besar, penyediaan fasilitas mixed-use berupa perkantoran dan retail dapat memicu kegiatan ekonomi yang lebih aktif. Pembangunan demi memperbaiki infrastruktur kota nyatanya memberi dampak buruk bagi lingkungan seperti perubahan iklim. Sebagai salah satu cara efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan kota yang disebabkan oleh bangunan yaitu dengan menerapkan konsep green building. Metode pada proses perancangan desain ini adalah metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis desain serta penyusunan konsep. Hasil dari proses perancangan berupa strategi penerapan dari persyaratan kategori green building pada bangunan mixed-use Sub Terminal dan Pusat Komersial di Kota Bekasi pada konsep perencanaan tapak, konsep bentuk dan tampilan, konsep peruangan, konsep struktur dan material, serta konsep utilitas bangunan.