Abstrak


KONINKLIJKE NEDERLANDSCH-INDISCHE LUCHTVAART MAATSCHAPPIJ (KNILM) DI HINDIA BELANDA TAHUN 1928–1942


Oleh :
Khaolil Mudlaafar - B0416029 - Fak. Ilmu Budaya

Penerbangan sipil komersial di Hindia Belanda dipelopori oleh Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) yang memulai operasionalnya pada tanggal 1 November 1928 dan melakukan penerbangan terakhirnya 7 Maret 1942 akibat invasi militer Jepang. Penelitian ini bertujuan, pertama, menjelaskan latar belakang terbentuknya KNILM sebagai maskapai penerbangan sipil komersial di Hindia Belanda. Kedua, memaparkan sistem manajemen dan pengelolaan KNILM di Hindia Belanda tahun 1928–1942. Ketiga, menjelaskan dampak sosial KNILM terhadap masyarakat sipil di Hindia Belanda tahun 1928–1942.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari lima tahapan, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan penulisan. Peneliti menggunakan data berupa arsip, foto, peta, dan surat kabar sezaman sebagai sumber primer, serta sumber sekunder berupa buku, jurnal, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan topik penulisan. Arsip yang digunakan seperti verslag, maandstatistiek, verlies en winstrekening, surat, dan keputusan yang dikeluarkan secara resmi oleh KNILM dan Departemen van Verkeer en Waterstaat koleksi ANRI. Sedangkan sumber surat kabar sezaman merupakan koleksi daring Delpher.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, pertama, KNILM terbentuk atas inisiasi badan-badan usaha yang mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk memudahkan koneksi interinsuler di Hindia Belanda dan memenangkan persaingan politik kolonial. Kedua, KNILM merupakan maskapai saham gabungan yang memiliki manajemen berkedudukan di Amsterdam dan Batavia; memiliki variasi layanan bisnis berupa penerbangan penumpang, pos udara, kargo udara, serta penerbangan khusus; namun tetap merugi selama masa operasionalnya. Ketiga, keberadaan KNILM di Hindia Belanda membawa dampak positif bagi berbagai pihak; telah melayani masyarakat dari berbagai etnis, seperti Eropa, China, dan pribumi; serta menjadi katalis pariwisata di Hindia Belanda.