Biduri (Calotropis gigantea) merupakan salah satu tanaman penghasil bahan alternatif kapas yang tumbuh secara liar pada lahan perkotaan sehingga seringkali dianggap sebagai gulma oleh masyarakat. Atonik merupakan salah satu perangsang bunga berbentuk zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembungaan pada tanaman. Penggunaan ZPT tersebut bisa dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan budi daya tanaman biduri (Calotropis gigantea) di masyarakat maupun industri. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas konsentrasi dan frekuensi pemberian ZPT terhadap pembungaan biduri (Calotropis gigantea). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UNS, Jumantono, Karanganyar pada bulan Juli sampai November 2022. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama merupakan dosis konsentrasi ZPT berupa 0, 0.5, 1, dan 1.5 mL/tanaman. Faktor kedua adalah frekuensi pemberian ZPT, yaitu pemberian 1, 2, dan 3 kali. Pengamatan peubah pada penelitian ini meliputi waktu inisiasi bunga, jumlah kuncup bunga, waktu mekar bunga, jumlah bunga mekar, waktu muncul buah, dan jumlah buah. Analisis data menggunakan analisis ragam taraf 5?n apabila terdapat pengaruh yang signifikan dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberian ZPT sebanyak 3 kali memiliki pengaruh yang signifikan di mana mampu meningkatkan pembungaan pada tanaman biduri (Calotropis gigantea) berupa waktu mekar bunga dengan hasil rata-rata sebesar 16.60 hari setelah aplikasi (HSA). Selain itu perlakuan tersebut juga memberikan hasil tertinggi pada jumlah kuncup bunga dan jumlah bunga mekar dengan hasil rata-rata sebanyak 102.58 kuncup dan 18.92 bunga. Sementara itu, perbedaan dosis konsentrasi ZPT tidak menunjukkan adanya hasil yang signifikan terhadap pembungaan dan pembuahan pada tanaman.