Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beban Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) sebelum dan sesudah diterapkannya pengenaan PPh 21 orang pribadi atas penghasilan berupa natura dan kenikmatan pada PT Romora Jaya Pratama. Penelitian ini menggunakan data keuangan laporan rekonsiliasi fiskal PT Romora Jaya Pratama tahun 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan analisis data yang dilakukan dengan melakukan perbandingan beban PPh Badan terutang PT Romora Jaya Pratama sebelum dan sesudah diterapkannya PPh 21 orang pribadi atas penghasilan berupa natura dan kenikmatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenaan PPh 21 orang pribadi atas penghasilan natura dan kenikmatan dapat menjadi pengurang penghasilan bruto perusahaan sehingga PPh Badan perusahaan juga akan menjadi lebih rendah. Namun disisi lain, berdasarkan simulasi perhitungan beban PPh 21 karyawan yang ditanggung oleh PT Romora Jaya Pratama, dampak dari pengenaan PPh 21 Orang Pribadi atas penghasilan natura dan kenikmatan menjadikan pajak penghasilan karyawan yang ditanggung oleh perusahaan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan dan mempelajari lebih dalam atas pemberian penghasilan berupa natura dan kenikmatan supaya biaya tersebut tidak membengkakkan beban pajak penghasilan perusahaan.
