Abstrak


Ekowisata Mangrove di Desa Tapak, Kota Semarang


Oleh :
Fiqhi 'aliya - I0219042 - Fak. Teknik

Fenomena abrasi telah menjadi isu global dan nasional yang ingin diselesaikan dalam tujuan SDGs ke 14 dan ke 15. Semarang sebagai kota yang memiliki wilayah pesisir banyak mendapatkan dampak negatif dari abrasi yang menyebabkan berkurangnya garis pantai dan kerusakan wilayah perairan. Begitu pula yang terjadi di Desa Tapak, Kota Semarang. Meskipun telah dilakukan upaya pencegahan abrasi oleh masyarakat lokal dengan penanaman kembali mangrove dan pelaksanaan aktivitas wisata, namun upaya ini belum optimal karena kemampuan masyarakat yang terbatas. Seiring dengan peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Desa Tapak untuk berwisata di hutan mangrove, dibutuhkan fasilitas berupa objek rancang bangun untuk mewadahi aktivitas wisata yang telah berjalan. Prinsip ekowisata diterapkan pada Ekowisata Mangrove di Desa Tapak Kota Semarang untuk meminimalisir dampak negatif ke ekosistem mangrove, memberikan pengalaman wisata dan edukasi kepada pengunjung, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan tahapan identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan konsep desain. Rangkaian tahapan ini menghasilkan kriteria desain terperinci yang diterapkan pada konsep tapak, konsep peruangan, konsep massa dan tampilan, konsep struktur, dan konsep utilitas berdasarkan prinsip ekowisata.