Hampir seluruh aspek kehidupan saat ini bergantung terhadap ketersediaan energi listrik. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan utama adalah ketersediaan energi fossil yang semakin terbatas. Saat ini Indonesia memiliki kapasitas pembangkitan energi listrik sebesar 70,96 Giga Watt (GW). Dari total kapasitas tersebut, sebesar 35,36?rasal dari batu bara, 19,36?ri gas bumi, 34,38?ri minyak bumi, dan sumber EBT baru menyumbang 10,9%. Salah satu sumber EBT yang memiliki potensi besar di Indonesia sebagai pembangkit energi listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Akan tetapi PLTS memiliki kelemahan, yakni nilai efisiensi yang rendah, terlebih jika terjadi peningkatan suhu. Setiap peningkatan suhu 1°C, maka terjadi penurunan efisiensi 0.5%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa PLTS 50Wp dengan sistem Pendinginan Aktif mampu meningkatkan tegangan rata-rata sebesar 0.91 V atau 4.75%, meningkatkan arus rata-rata sebesar 0.11 A atau 8.30%, dan meningkatkan daya rata-rata sebesar 3.45 W atau 13.45%. Selain itu, sistem PLTS ini mampu menurunkan suhu rata-rata sebesar 11.61 oC atau 33.41%. Secara keseluruhan, panel surya dengan sistem pendinginan aktif pada penelitian ini terjadi peningkatan efisiensi sebesar 1.95%, dari efisiensi panel surya standar yang hanya 20.70% naik menjadi 22.65%.
