Produksi tahu merupakan salah satu sektor di Indonesia yang sedang berkembang dan terus akan meningkat. Produksi limbah tahu tentu akan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas industri tahu. Maka dari itu limbah industri tahu harus terlebih dahulu diolah untuk memenuhi baku mutu sebelum dilepaskan ke lingkungan sekitar. Probiotik dapat digunakan untuk mengolah limbah cair tahu karena mengandung bakteri yang membantu mengurai bahan organik limbah dan kontaminan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari probiotik produk komersial pada air limbah tahu terhadap kadar DO dan pertumbuhan tanaman hidroponik.
Penelitian analisis kadar DO dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Lingkungan dan Penyehatan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret sedangkan pertumbuhan tanaman hidroponik dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni. Penelitian tahap pertama yaitu melakukan uji kandungan pH dan DO (Dissolved Oxygen) pada air limbah tahu dan pada air limbah tahu yang telah dicampur dengan probiotik produk komersial dengan perbandingan 1:1 serta 1:2. Selanjutnya tahap kedua dilakukan pelaksanaan pertumbuhan tanaman hidroponik di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan konsentrasi yaitu K0 (0%), K1 (30%), K2 (50%), K3 (70%), K4 (30%), K5 (50%), dan K6 (70%) dengan konsentrasi campuran yang berbeda dan larutan nutrisi tersebut berasal dari air limbah tahu yang telah dicampur dengan probiotik produk komersial dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Tanaman yang digunakan adalah tanaman kangkung. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Pengukuran dan pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 1 minggu sekali. Parameter yang diukur dan diamati adalah warna tanaman, tinggi batang, jumlah daun, dan lebar daun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1, K2, K3, K4, K5, dan K6 yang diberikan tambahan larutan air limbah tahu dengan probiotik memiliki pengaruh yang lebih baik daripada perlakuan K0 yang hanya menggunakan air murni. Kemudian hasil analisis data menunjukkan bahwa perlakuan K1 memiliki pengaruh terbaik dibandingkan perlakuan lain.