Abstrak


Pemetaan Kerawanan Banjir di Kota Surakarta


Oleh :
Faisal Adyaksa Ramadhan - I0119064 - Fak. Teknik

Banjir merupakan masalah yang sangat sering terjadi di Indonesia. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan lahan yang salah. Salah satu strategi untuk melakukan penanggulangan bencana banjir adalah dengan cara pemetaaan wilayah banjir. Pemetaan merupakan proses pengumpulan data untuk dijadikan variabel dalam pembuatan peta, Lokasi penelitian ini berada pada Wilayah Kota Surakarta. Pada pemetaan kerawanan banjir dilakukan analisi hidrologi untuk mengetahui besarnya debit banjir periode ulang (Q2, Q5, Q10, Q25, dan Q50) dengan metode HSS SCS yang akan menjadi masukan pada program HEC-RAS dalam melakukan simulasi banjir untuk mendapatkan hasil simulasi yang akan digunakan sebagai variabel penentu dalam pemetaan kerawanan banjir di Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan pada simulasi banjir tingkat kerawanan tidak rawan memiliki batasan variabel luas genangan sebesar 1,05 ha sampai dengan 8,93 ha, batasan variabel kedalaman genangan banjir maksimum sebesar 0,24 m sampai dengan 0,57 m, dan batasan variabel kecepatan aliran banjir maksimum sebesar 0,06 m/det sampai dengan 0,21 m/det. Untuk tingkat kerawanan rendah memiliki batasan variabel luas genangan sebesar 8,93 ha sampai dengan 16,80 ha, batasan variabel kedalaman genangan banjir maksimum sebesar 0,57 m sampai dengan 0,90 m, dan batasan variabel kecepatan aliran banjir maksimum sebesar 0,21 m/det sampai dengan 0,35 m/det. Untuk tingkat kerawanan sedang memiliki batasan variabel luas genangan sebesar 16,80 ha sampai dengan 24,68 ha, batasan variabel kedalaman genangan banjir maksimum sebesar 0,90 m sampai dengan 1,23 m, dan batasan variabel kecepatan aliran banjir maksimum sebesar 0,35 m/det sampai dengan 0,50 m/det. Untuk tingkat kerawanan tinggi memiliki batasan variabel luas genangan sebesar 24,68 ha sampai dengan 32,55 ha, batasan variabel kedalaman genangan banjir maksimum sebesar 1,23 m sampai dengan 1,55 m, dan batasan variabel kecepatan aliran banjir maksimum sebesar 0,50 m/det sampai dengan 0,64 m/det.