Abstrak


Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram dengan Self-esteem Siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung, Kutai Timur


Oleh :
Hazlina Karinda - K3117034 - Fak. KIP

Hazlina Karinda. HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DENGAN SELF-ESTEEM SISWA SMP NEGERI 1
RANTAU PULUNG, KUTAI TIMUR. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat intensitas penggunaan media sosial Instagram siswa, (2) mendeskripsikan tingkat self-esteem siswa, dan (3) menganalisis hubungan intensitas penggunaan media sosial Instagram dengan self-esteem pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasinya adalah siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung, Kutai Timur kelas VIII dan IX yang berjumlah 182 siswa. Perhitungan menggunakan rumus Slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 125 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, didapatkan hasil sampel per angkatan kelas VIII sebanyak 60 siswa dan kelas IX sebanyak 65 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan Angket Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram dan Skala Self-esteem dengan kategori jawaban menggunakan skala Likert. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung memiliki tingkat intensitas penggunaan Instagram yang rendah yaitu sebanyak 48%, tingkat self-esteem siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung mayoritas sedang sebanyak 80%. Hasil analisis inferensial menunjukkan koefisien korelasi sebesar -
0.050 dengan signifikansi 0.580 > 0.05 artinya tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial Instagram dengan self-esteem pada siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial Instagram dengan self-esteem pada siswa SMP Negeri 1 Rantau Pulung, Kutai Timur. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan faktor lain yang mempengaruhi self-esteem seperti faktor pengalaman, pola asuh dan sosial ekonomi yang perlu untuk dikaji lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya. Guru BK dapat mengupayakan layanan preventif berupa bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok yang membahas tentang pentingnya membangun self-esteem di usia remaja dan juga dapat memberikan layanan kuratif berupa konseling individu maupun konseling kelompok kepada siswa yang memiliki self-esteem rendah.