Pertumbuhan penduduk dan fasilitas kesehatan yang semakin meningkat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan. Rumah sakit merupakan salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang memberikan pelayanan publik bagi seluruh masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu penghasil limbah baik limbah cair, limbah padat maupun limbah gas. Jumlah limbah medis padat yang dihasilkan oleh fasilitas kesehatan semakin lama diperkirakan akan semakin meningkat berpotensi sebagai pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Islam Yakssi Gemolong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bagaimana perilaku, pengetahuan dan tindakan petugas dalam pengelolaan limbah medis padat serta mengetahui hubungan petugas dalam upaya pengendalian pencemaran dalam pengelolaan limbah medis padat. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner kepada petugas RSUI Yakssi Gemolong dengan teknik total sampling. Analisis yang digunakan berupa kuantitatif, dan analisis Chi Square, korelasi, regresi logistik dan menggunakan software SPSS 21. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat petugas rumah sakit yang memiliki perilaku dengan kategori sangat baik (41,02%), baik (57,69%) dan cukup (1,29%). Kemudian petugas memiliki pengetahuan dengan kategori baik (52,57%) dan tidak baik (47,43%) serta petugas rumah sakit dengan tindakan pengelolaan dengan kategori sangat baik (23,08%), baik (38,46%) dan cukup (38,46%). Dan adanya hubungan antara perilaku dengan tindakan pengelolaan limbah medis yaitu P-Value = 0,042 dan korelasi 0,400 yang artinya korelasi sedang dan pengaruh antar variabel adalah 16% serta adanya hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengelolaan limbah medis yaitu P-Value = 0,00 dengan korelasi 0,641 yang artinya korelasi kuat dengan pengaruh antara variabel adalah 41,1%.