Abstrak


Objektifikasi dan Tindakan Phallic pada Lirik Lagu Dangdut Koplo di Indonesia


Oleh :
Burhan Widyatmaka - D0219021 - Fak. ISIP

Kehadiran budaya populer sebagai salah satu bentuk pemrosesan untuk lahirnya suatu budaya baru menjadikan banyak sekali budaya yang tidak lagi memikirkan adanya batas maupun norma yang berlaku di masyarakat. Kebutuhan dan permintaan akan suatu bentuk budaya populer yaitu musik sangatlah tinggi dalam masyarakat sosial yang membutuhkan adanya hiburan. Dangdut adalah salah satu bentuk budaya populer yang saat ini banyak menjadi perbincangan di tengah masyarakat akibat hegemoni media yang ada. Dangdut koplo misalnya, saat ini genre yang berasal dari daerah jawa timuran ini telah menguasai pasar musik di Indonesia terbukti dengan banyaknya musik dangdut koplo yang masuk dalam jajaran trending di aplikasi streaming video Youtube. Kepopulerannya tersebut tak diimbangi dengan kebudayaan yang diberlakukan di Indonesia, sehingga banyaknya karya yang bermunculan saat ini tak lagi mempertimbangkan nilai dan norma yang berlaku di wilayah Indonesia.

Dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis dan konsep seputar feminisme, objektifikasi, superioritas, tindakan phallic, dan maskulinitas, penelitian ini akan lebih mendalami bagaimana objektifikasi yang terjadi dalam musik dangdut koplo yang terjadi kepada perempuan akibat adanya superioritas, tindakan phallic, dan teori maskulinitas yang dilakukan oleh kaum laki-laki karena adanya juga kelanggengan budaya patriarki yang saat ini masih tertanam dengan jelas di benak masyarakat khususnya di Indonesia. Hasil dalam penelitian ini ditemukan adanya berbagai macam bentuk objektifikasi seperti objektifikasi yang terjadi kepada perempuan dari seorang laki-laki, objektifikasi dari perempuan kepada laki-laki, dan juga objektifikasi dari perempuan demi mendapatkan perhatian dari seorang laki-laki. Namun, dalam penelitian ini objektifikasi lebih banyak menimpa kepada seorang perempuan yang dilakukan oleh laki-laki dikarenakan adanya phallic-obsessed dan budaya patriarki yang masih berkembang luas dalam benak masyarakat di Indonesia