Abstrak


STRATEGI KETIDAKSANTUNAN DAN RESPONS TERHADAP KETIDAKSANTUNAN DALAM SERIAL KOMEDI “CEK TOKO SEBELAH SEASON 1 DAN SEASON 2”


Oleh :
Rivanka Zahira - B0219054 - Fak. Ilmu Budaya

Fenomena ketidaksantunan telah menjadi hal ‘biasa’ baik secara lisan maupun tulis. Ketidaksantunan juga banyak ditemukan pada serial yang dapat diakses oleh siapa saja. Salah satu serial Indonesia yang mengandung banyak fenomena ketidaksantunan adalah serial komedi “Cek Toko Sebelah Season 1” dan “Cek Toko Sebelah Season 2”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh antarpemain dalam serial komedi “Cek Toko Sebelah Season 1” dan “Cek Toko Sebelah Season 2” dan (ii) bagaimana respons terhadap ketidaksantunan dalam serial komedi “Cek Toko Sebelah Season 1”  dan “Cek Toko Sebelah Season 2”.

Tujuan dari penelitian adalah (i) mendeskripsikan bagaimana strategi ketidaksantunan yang digunakan antarpemain dalam serial komedi “Cek Toko Sebelah Season 1” dan “Cek Toko Sebelah Season 2” dan (ii) mendeskripsikan bagaimana respons terhadap ketidaksantunan dalam serial komedi “Cek Toko Sebelah Season 1” dan “Cek Toko Sebelah Season 2”.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan pragmatik. Data dalam penelitian ini adalah percakapan yang di dalamnya terdapat tuturan yang mengandung ketidaksantunan oleh antarpemain khususnya di lingkungan pekerjaan. Adapun sumber data penelitian ini yaitu serial komedi berjudul “Cek Toko Sebelah Season 1” dan “Cek Toko Sebelah Season 2” di Netflix. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan metode analisis kontekstual dan disajikan dengan metode informal.

Hasil analisis penelitian ini meliputi dua hal, yakni (i) ditemukan empat strategi ketidaksantunan, yaitu strategi ketidaksantunan secara langsung, strategi ketidaksantunan positif, strategi ketidaksantunan negatif, dan strategi kesantunan semu atau sarkasme. Strategi ketidaksantunan positif meliputi enam substrategi yakni menggunakan sebutan yang tidak pantas, mengabaikan orang lain, membuat orang lain tidak nyaman dengan bahasa yang digunakan, menunjukkan ketidaktertarikan, menggunakan julukan yang bersifat menghina, dan menggunakan bahasa kasar. Strategi ketidaksantunan negatif meliputi delapan substrategi yakni menakut-nakuti, mengancam, mencemooh, menyalahkan, meremehkan, merendahkan, mengaitkan dengan hal negatif, dan memperlakukan orang lain dengan semena-mena. Selanjutnya, (ii) ditemukan respons terhadap ketidaksantunan berupa strategi ofensif-ofensif, strategi ofensif-defensif, menerima, dan tidak merespons.