Abstrak


Fenomena Hubungan Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Winongo di Kota Madiun


Oleh :
Yosafat Eric Dikananta - K5615080 - Fak. Keolahragaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika konflik yang terjadi antara perguruan silat Setia Hati Terate dengan Setia Hati Winongo di Kota Madiun Jawa Timur, alasan perguruan silat Setia Hati Terate dengan Setia Hati Winongo sering terlibat konflik, upaya yang telah dilakukan kedua perguruan untuk meminimalisir konflik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dilakukan dengan cara mengorganisasi data yang diperoleh kedalam sebuah kategori, menjabarkan data kedalam unit-unit, menganalisis data yang penting, menyusun atau menyajikan data yang sesuai dengan masalah penelitian dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar mudah untuk dipahami. Prosedur penelitian ini menggunakan tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data.
Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Winongo merupakan dua perguruan yang berasal dari satu guru besar yang sama yaitu Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Hubungan antar kedua perguruan ini di Kota Madiun cukup baik akan tetapi ketika ada acara tertentu ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang selalu membuat kerusuhan. Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Winongo memiliki berbagai cara supaya hubungan antar perguruan ini tetap harmonis, baik dengan cara preventif maupun cara represif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ini. 1) Hubungan antara Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Winongo di Kota Madiun sebenarnya memiliki hubungan yang baik. 2) Banyaknya anggota Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Winongo di Kota Madiun membuat rawannya terjadi konflik dikarenakan semakin banyaknya anggota semakin sulit untuk mengontrol dan mengawasi. 3) Kedua perguruan megambil sikap yang sama ketika adanya konflik, yaitu menenangkan anggota disekitar lokasi terjadinya konflik dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk melakukan penyelidikan terhadap konflik yang terjadi dan memproses secara hukum terhadap anggota yang dinyatakan bersalah saat konflik itu terjadi.

Kata Kunci: Fenomena, Persaudaraan Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Winongo