Penelitian tentang modifikasi UiO-66-NH2 dengan quercetin (QCT@UiO-66-NH2) secara in-situ dan pasca sintesis sebagai agen antikanker dan kajian pelepasannya terkontrol pH telah berhasil dilakukan. Pendekatan secara in-situ dilakukan dengan metode solvotermal pada suhu 130 oC selama 24 jam. Selain itu, digunakan asam asetat sebagai modulator pada metode sintesis. Modifikasi pasca sintesis dilakukan dengan mereaksikan UiO-66-NH2 hasil sintesis dengan larutan quercetin pada suhu ruang selama 48 jam. Analisis XRD hasil modifikasi secara in-situ memiliki puncak difraksi melebar pada 2?=5-30o yang menunjukkan terbentuknya material baru. Spektra FTIR menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang quercetin dari 1663 cm-1 ke 1624 cm-1 pada hasil in-situ yang mengindikasikan adanya ikatan koordinasi dengan ion pusat Zr(IV). Analisis XRD dan FTIR pada hasil modifikasi pasca sintesis menunjukkan profil yang sama dengan UiO-66-NH2. Berdasarkan pengukuran nitrogen sorption isotherm, hasil modifikasi in-situ mengalami penurunan luas permukaan dan porositas yang drastis dibandingkan dengan modifikasi pasca sintesis dari UiO-66-NH2. Material sebelum dan sesudah modifikasi dapat diklasifikasikan sebagai material mikro-mesopori. Analisis morfologi menggunakan SEM dan TEM menunjukkan bahwa UiO-66-NH2 memiliki bentuk oktahedral dengan ukuran partikel rata-rata 0,1366 ?m ± 0,0131, sedangkan modifikasi in-situ dan pasca sintesis menunjukkan bentuk spherical yang teraglomerasi dengan ukuran rata-rata 0,123 ?m ± 0,192 dan 0,139 ?m ± 0,152. Pemuatan quercetin secara in-situ maupun pasca sintesis pada UiO-66-NH2 menghasilkan kapasitas pemuatan (DLC) berturut-turut sebesar 41,124?n 47,36?ngan DLE 67,13?n 44,26%. Pelepasan quercetin dari QCT@UiO-66-NH2 dilakukan dalam media simulasi larutan tween-fosfat pada pH 1,2; 4,8; dan 7,4. Persen Pelepasan Kumulatif (KPP) quercetin dalam 24 jam mencapai (90,98% ± 7,79) pada pH 1,2, (32,63% ± 2,19) pada pH 4,8, dan (14,09% ± 1,57) pada pH 7,4. Selain itu, pemodelan kinetika pelepasan obat diselidiki berdasarkan analisis profil pelepasan obat yang sesuai dengan model kinetika Korsmeyer-Peppas.
