Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dinamika perubahan yang dialami pada seni tari gaya Surakarta dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah Tari gaya Surakarta yang telah mengalami dinamika sejarah, dalam implementasinya membentuk pola gerakan tari yang terukur dan dibakukan berdasarkan pakem beksa yang berisi aturan-aturan bentuk gerak tari Keraton. Tari gaya Surakarta masih diyakini memiliki nilai-nilai tuntunan di samping sebagai bentuk tontonan dalam seni pertunjukan, dimana memiliki patokan-patokan bahwa tari memiliki jiwa dan gerak sebagai wadah dan isi yang menyatu dalam kehidupan lahir dan batin. Penghayatan tari pada sebagian orang dapat menemukan filsafat didalamnya. Bila dipandang sebagai bentuk tari maka tari gaya Surakarta adalah ekspresi jiwa yang bersifat kolektif. Sebagai perilaku atau gerakan tari gaya Surakarta meninggalkan kesan yang mencerminkan jiwa kepribadian orang Jawa. Sebagai bentuk ekspresi kolektif yang berkaitan dengan pranatan adat maka gerak tari gaya Surakarta dari seluruh bagian tubuh mempunyai maksud tertentu yang bertujuan untuk membangun jiwa luhur. Karakter Tari gaya Surakarta memiliki konstruksi yang merupakan transformasi dari bentuk-bentuk wayang kulit yang berbeda-beda pada setiap tokoh atau peran. Karakter-karakter yang terstruktur dalam bentuk gerakan tari berfungsi sebagai nilai tuntunan melalui penghayatan terhadap tabiat dan gerak laku peranan yang menunjukkan ajaran baik dan buruk.