Abstrak


Analisis pengendalian persediaan obat luar pada PT. Air Mancur


Oleh :
Nanda Yudi Basthary - F3506042 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Perusahaan dalam melakukan kegiataan produksinya tentunya berkaitan erat dengan persediaan barang. Persediaan barang merupakan komponen yang sangat penting yang harus tersedia agar proses produksi bisa berjalan lancar tanpa ada kekurangan persediaan ( out of stock). Dalam pengadaan persediaan itu sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian persediaan barang. Objek dari penelitian ini adalah PT. Air Mancur yang terletak di Jl.Raya Solo – Sragen km.7 Palur, Solo, Indonesia. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari dokumen yang tersedia di kantor PT. Air Mancur. Untuk pengumpulan data penulis menggunakan dua metode, yaitu Interview (wawancara) dan Studi Pustaka. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah Mengetahui pengelolaan persediaan obat luar pada perusahaan. Kedua Mengetahui penerapan pengendalian persediaan obat luar dengan analisis ABC. Dalam menentukan persediaan barang dengan Analisis ABC yang terlebih dahulu dilakukan adalah Menentukan volume tahunan dalam nilai uang (rupiah) yaitu Volume penjualan (dalam unit) x harga per unit, kemudian susun urutan item persediaan berdasarkan volume penjualan tahunan (rupiah) dari yang terbesar nilainya sampai ke yang terkecil. Jumlahkan volume penjualan tahunan (rupiah) secara kumulatif. Menentukan persentase kumulatif dengan cara volume penjualan tahunan dalam nilai uang per unit dibagi dengan total volume penjualan tahunan dalam nilai uang per unit kemudian dikalikan 100%. Klasifikasikan ke dalam kelas A, B, dan C secar berturut-turut masing-masing sebesar kurang lebih, kelas A memiliki nilai volume penjualan tahunan rupiah sebesar 52,71% dari total persediaan, yang terdiri dari 3 item (20%) persediaan, kelas B memiliki nilai volume penjualan tahunan rupiah sebesar 32,5% dari total persediaan, yang terdiri dari 4 item (30%) persediaan, kelas C memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar 14,79% dari total persediaan, yang terdiri dari 8 Item (50%) persediaan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan. Pertama, Klasifikasi ABC membagi persediaan dalam tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan. Kedua, dengan mengetahui kelas-kelas itu dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus mendapatkan perhatian lebih intensif atau serius dibandingkan item-item yang lain.