;

Abstrak


STUDI KASUS DIMENSI INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI KABUPATEN JOMBANG, JAWA TIMUR


Oleh :
Firdy Rama Permana Putra - S022202036 - Sekolah Pascasarjana

Firdy Rama Permana Putra. S022202036. Studi Kasus Dimensi Internal dan Eksternal Penyebab Kejadian Stunting pada Anak Balita di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pembimbing I: Dr. Argyo Demartoto, MSi. Pembimbing II: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D. Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.


Latar Belakang: Stunting adalah hasil dari malnutrisi kronis dan berulang pada ibu dan anak. Secara global pada tahun 2020, 149.2 juta (144.4 hingga 154.2 juta) anak di bawah usia 5 tahun, atau 22.0% (21.3 hingga 22.7) dari seluruh anak balita, diperkirakan mengalami stunting (terlalu pendek untuk usia mereka). Penyebab anak mengalami stunting adalah faktor multidimensi yaitu gizi buruk yang dialami ibu hamil dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyebab stunting pada anak balita.


Subjek dan Metode: penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Jawa Timur dan Wilayah Kerja Puskesmas Mayangan. Sebanyak 5 informan kunci, 9 ibu balita sebagai informan utama, 1 informan pendukung dipilih secara purposive dan snowball. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi (pengambilan foto dan telaah buku KIA). Data dianalisis dengan metode Miles and Huberman.


Hasil: Tingkat pendidikan orang tua, usia balita, berat badan balita, tinggi badan balita, peran petugas kesehatan dalam hal pelayanan, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, tingkat keragaman pangan, sanitasi, penyakit infeksi menjadi faktor penyebab terjadinya kasus stunting di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Hal yang kurang berkaitan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin balita, jenis pekerjaan orang tua, kepemilikan aset, kartu perlindungan sosial, jaminan kesehatan, institusi kesehatan, kelas ibu balita, pendidikan PAUD, kepesertaan KB, kerawanan pangan, air bersih, kepemilikan buku KIA, imunisasi dasar lengkap, pengobatan balita sakit, pemantauan pertumbuhan, persalinan di fasilitas kesehatan, dan persalinan di tenaga kesehatan. Dampak stunting yang nampak adalah fisiknya terlihat kecil bila disandingkan dengan anak seusianya.


Kesimpulan: Terdapat beberapa dimensi internal dan dimensi eksternal yang menjadi faktor penyebab kejadian stunting di Kabupaten Jombang Jawa Timur, diantaranya tingkat pendidikan orang tua, usia balita, berat badan balita, tinggi badan balita, peran petugas kesehatan dalam hal pelayanan, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, tingkat keragaman pangan, sanitasi, dan penyakit infeksi.