Salah satu aspek perkembangan suatu negara dapat dilihat dari pembangunan
infrastruktur pada suatu negara. Semakin majunya perkembangan teknologi di masa
kini, beton dituntut lebih inovatif, ekonomis, dan ramah lingkungan. Salah satu
bahan utama dalam membuat beton adalah semen, Tingginya produksi semen ini
menimbulkan beberapa dampak negatif ke lingkungan karena berkontribusi
terhadap peningkatan karbon tingkat oksida (CO2) sebanyak 7% di atmosfer. Emisi
karbondioksida yang dihasilkan oleh satu juta ton produksi semen sama dengan satu
juta gas karbondioksida. Salah satu teknologi beton yang diciptakan adalah
Reactive Powder Concrete dengan variasi fly ash sebagai pengganti parsial semen.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan silica
fume 15%, pasir kuarsa 30%, dan variasi fly ash terhadap nilai ketahanan kejut dan
keuletan beton bubuk reaktif mutu tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian
ini yaitu eksperimental. Benda uji yang digunakan untuk pengujian ketahanan kejut
yaitu berbentuk silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 6 cm menggunakan alat
modifikasi Impact Drop Weight sedangkan untuk pengujian keuletan berbentuk
balok dengan ukuran 40x10x10 cm menggunakan alat uji Universal Testing
Machine. Pengujian dilakukan setelah beton mencapain umur 28 hari.Hasil yang
diperoleh dari pengujian ketahanan kejut dan keuletan pada beton bubuk reaktif
dengan variasi fly ash 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5?rturut-turut sebesar
63.136,18 Joule; 61.644,08 Joule; 57.750,49 Joule; 52.373,63 Joule; 47.597,14
Joule; 38.467,95 Joule untuk ketahanan kejut pada kondisi runtuh total dan 6,9652
kNmm; 6,692 kNmm; 6,0692 kNmm; 5,2272 kNmm; 4,4289 kNmm; dan 3,5885
kNmm untuk keuletan.