Abstrak


Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam.) Terhadap Tingkat Ekspresi Reseptor Ace2 Duodenum Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Jantan Model Sindrom Metabolik Terinduksi


Oleh :
Nabila Haningtyas - G00180146 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Tanda-tanda umum sindrom metabolik (SM) mampu mempengaruhi integritas epitel duodenum, inflamasi duodenum, mikrobiota usus, dan aktivasi dari sistem RAS. Daun kelor memiliki berbagai manfaat dalam mengatasi faktor risiko  dari sindrom metabolik.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat  pengaruh dari pemberian ekstrak etanolik daun kelor terhadap tingkat ekspresi reseptor ACE2 pada tikus Wistar model sindrom metabolik.
Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorik dengan post-test only control group design dan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian adalah 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu KI sebagai kelompok kontrol; KII sebagai kelompok dengan pemberian pakan tinggi lemak dan induksi streptozotocin-nicotinamide; KIII, KIV, dan KV sebagai kelompok dengan pemberian pakan tinggi lemak dan induksi streptozotocin-nicotinamide serta ekstrak etanolik daun kelor selama 28 hari pada dosis 150 mg/KgBB, 250 mg/KgBB, dan 350 mg/KgBB. Tingkat ekspresi ACE2 dihitung menggunakan rumus IDS kemudian dianalisis dengan uji independent t-test, uji One-Way ANOVA yang dilanjutkan uji post-hoc Tukey HSD, dan uji regresi linier sederhana.
Hasil: Skor ekspresi ACE2 tertinggi ditemukan pada kelompok KII (279.04) dan nilai terendah pada kelompok KV (218.16). Uji statistik menunjukkan perbedaan ekspresi ACE2 duodenum yang signifikan (p < 0> 0.05)
Simpulan: Ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lam.) dengan dosis 250 mg/KgBB dan 350 mg/KgBB mampu menurunkan tingkat ekspresi ACE2 jaringan duodenum tikus Wistar sindrom metabolik secara signifikan.

Kata Kunci: Sindrom Metabolik, Duodenum, ACE2, Moringa oleifera, Ekstrak Daun Kelor