Abstrak


Eksperimentasi Penerapan Model Learning Cycle 7e Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Getaran Harmonis Kelas X MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta


Oleh :
Adzkia Zahra - K2315004 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7E melalui metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari keterampilan proses sains peserta didik. Model Learning Cycle 7E merupakan model siklus belajar dimana peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran melalui 7 fase, yaitu elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend. Metode eksperimen adalah metode dimana peserta didik diberikan kesempatan  untuk melakaukan percobaan baik secara individu maupun kelompok. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah metode pembelajaran dengan memperagakan proses terjadinya suatu fenomena, benda, langkah, atau tingkah laku yang sedang dipelajari di depan peserta didik. Keterampilan proses sains (KPS) adalah keterampilan berpikir yang digunakan ilmuwan untuk mengkonstruksi pengetahuan guna memecahkan masalah dan merumuskan hasil. Penelitian menggunakan  pendekatan kuantitatif melalui eksperimen pembelajaran. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen 2. Metode pembelajaran pada kelas eksperimen 1 menggunakan metode eksperimen, sedangkan pada kelas eksperimen 2 menggunakan metode dmeonstrasi. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, teknik tes, dan teknik observasi. Analisis instrumen yang digunakan adalah reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas distraktor. Teknik analisis data ada dua, yaitu uji prasyarat (terdiri dari teknik uji normalitas dan uji homogenitas) dan uji hipotesis (Uji Anava Dua Jalan) dengan desain faktorial 2 x 3 dan taraf signifikansi 5%. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat  yaitu uji normalitas dan homogenitas dengan software SPSS. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan model LC 7E melalui metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan pengetahuam Fisika; (2) terdapat perbedaan pengaruh antara kategori keterampilan proses sains kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan pengetahuan Fisika; (3) Tidak ada interaksi antara pengaruh penerapan model LC 7E dan keterampilan proses sains peserta didik.

Kata kunci: learning cycle 7e, eksperimen, demonstrasi, keterampilan proses sains, kemampuan pengetahuan fisika