;

Abstrak


Reaktualisasi Nilai Budaya Lokal dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri Kaka Mauta Pantar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur


Oleh :
Margison A. W. B. Blegur - S862002008 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan Penelitian ini untuk: 1) mengetahui bagaimana merumuskan Nilai-Nilai yang ada dalam Budaya Lego-Lego, 2) Mengetahui pemahaman guru dan siswa terkait nilai-nilai budaya Lego-Lego, 3) Mengetahui penerapan Nilai-Nilai budaya Lego-Lego dalam Proses pembelajaran sejarah bagi siswa-siswi SMA Negeri Mauta Pantar Tengah Kabupaten Alor, 4) Mengetahui Proses Reaktualisasi Nilai-Nilai budaya Lego-Lego dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri Mauta Pantar Tengah Kabupaten Alor.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, tempat atau lokasi dan peristiwa. Informan dalam penelitian ini terdiri dari siswa-siswi kelas X, guru mata pelajaran sejarah dan kepala sekolah di SMA Negeri Mauta Pantar Tengah. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, serta mencatat dokumen dan arsip. Validasi data dilakukan dengan cara triangguasi sumber dan trianggulasi metode, sedangkan untuk teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis interaktif.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa; 1) Budaya Lego-lego merupakan suatu tradisi yang sudah mendarah daging yang diwariskan oleh para leluhur secara turun-temurun dan terdapat beberapa Nilai yang terkandung didalamnya diantaranya; Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Kerakyatan, serta Nilai Persatuan dan Kesatuan. 2) Dalam pelaksanaan pembelajaran yang terintegrasi budaya lego-lego, guru dan siswa mampu memahami setiap nilai yang terdapat dalam budaya lego-lego itu sendiri 3) dalam proses pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan budaya Lego-Lego sebagai sumber sejarah sebagai kisah dan seni, yang sudah dicantumkan pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah disajikan oleh guru sebagai acuan dalam proses ketercapaian pembelajaran dan juga mengacu pada kurikulum 2013. 4) Pelaksanaan pembelajaran sejarah berlangsung dalam kelas yang diaktualisasikan lewat nilai budaya Lego-Lego dalam proses pembelajaran tersebut guna membangun kesadaran siswa-siswi akan pentingnya Budaya Lego-Lego tersebut, dengan cara mempraktekan tarian tersebut secara masal sehingga dapat membangun kembali kesadaran para siswa-siswi agar tetap mengamalkan setiap Nilai yang terkandung dalam Budaya Lego-Lego tersebut dan juga sebagai pewarisan bagi para generasi penerus.

Kata Kunci: Budaya Lego-Lego, Peserta didik, Pembelajaran sejarah