Latar belakang: Wanita hamil, janin, dan neonatal cenderung menjadi populasi berisiko tinggi selama pandemi penyakit coronavirus 2019. Mereka yang hamil dengan penyerta mengalami peningkatan risiko komplikasi dan peningkatan keluaran buruk diantaranya kejadian perawatan di ICU dan kelahiran prematur. Penelitian ini bertujuan menganalisis besarnya pengaruh COVID-19 terhadap kejadian perawatan maternal di ICU dan kelahiran prematur dengan meta-analisis.
Subjek dan metode: Penelitian ini merupakan systematic review dan meta- analisis yang dilakukan dengan mengikuti PRISMA flow diagram. Proses pencarian artikel melalui database jurnal yang meliputi: Pubmed, Google Scholar dan Springer Link dengan memilih artikel yang diterbitkan pada kurun waktu 2019- Maret 2023. Kata kunci yang digunakan antara lain: “COVID-19” OR “SARS COV-2” AND “Maternal” OR “Pregnant” AND “ICU” OR “intensive care unit” AND “preterm birth” OR “prematur” AND “adjusted odds ratio” OR “aOR”OR “adjusted relative risk” OR “aRR”. Kriteria inklusi adalah artikel full text dengan desain studi kasus control dan kohor, artikel menggunakan bahasa Inggris, analisis yang digunakan multivariat dengan adjusted Odds Ratio atau adjusted Relative Risk. Artikel yang memenuhi syarat dianalisis menggunakan aplikasi Revman 5.3.
Hasil: Sebanyak 13 artikel penelitian observasional studi kohor dengan 6 artikel menggunakan hasil ukuran asosiasi aOR dan 7 artikel menggunakan hasil ukuran asosiasi aRR Hasil forest plot artikel penelitian menunjukkan bahwa ibu maternal dengan COVID-19 positif berisiko 2.50 kali mengalami kejadian perawatan maternal di ICU dibandingkan dengan ibu maternal tanpa tertular COVID-19 dan hasilnya signifikan secara statistik (aOR =2.50; CI 95%= 1.68 hingga 3.72; p<0>
Sebanyak 26 artikel penelitian observasional studi kohor dengan 15 artikel menggunakan hasil ukuran asosiasi aOR dan 11 artikel menggunakan hasil ukuan asosiasi aRR. Hasil forest plot artikel penelitian menunjukkan bahwa ibu maternal dengan COVID-19 positif berisiko 1.56 kali mengalami kejadian kelahiran prematur dibandingkan dengan ibu maternal tanpa tertular COVID-19 dan hasilnya signifikan secara statistik (aOR=1.56; CI 95%=1.37 hingga 1.78; p<0>
