Lahan TPA Putri Cempo yang semula hanya untuk menumpuk sampah (skenario open dumping) akan kosong setelah seluruh sampah diolah dalam PSEL dan diubah menjadi fasilitas publik (skenario master plan) sehingga analisis dampak lingkungan penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak lingkungan dari sistem open dumping, untuk mengetahui prediksi dampak lingkungan dari perencanaan (master plan), serta untuk mengetahui perbedaan sistem open dumping dengan perencanaan (master plan) terhadap aspek keberlanjutan penggunaan lahan di TPA Putri Cempo. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif (LCIA) dan metode deskriptif kualitatif (4 pilar keberlanjutan, kuesioner, dan wawancara). Metode analisis LCIA dilakukan dengan software OpenLCA dengan database berupa Environmental Footprint, Ecoinvent, dan Agribalyse serta LCIA Method berupa EF 3.0 Method yang mampu memunculkan dua kategori dampak utama (land use dan climate change). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak lingkungan dari skenario open dumping terhadap penggunaan lahan di TPA Putri Cempo meliputi climate change sebesar 408,646764 kg CO2 eq dan land use sebesar 19.590.281 Pt dimana keduanya bernilai positif. Untuk prediksi dampak lingkungan dari skenario master plan sendiri meliputi climate change sebesar -1.192.215,249 kg CO2 eq dan land use sebesar -169.199.351 Pt dimana keduanya bernilai negatif. Dapat disimpulkan bahwa skenario master plan lebih berdampak baik bagi lingkungan karena bernilai negatif dibandingkan skenario open dumping yang bernilai positif. Berdasarkan analisis deskriptif keberlanjutan, kuesioner, dan wawancara juga diketahui bahwa skenario master plan telah sesuai dengan 4 pilar keberlanjutan goals 13 (climate actions) dan berdampak baik bagi lingkungan jika dibandingkan skenario open dumping.