Latar Belakang: Minuman beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol. Di beberapa negara, alkohol merupakan minuman yang mudah didapatkan sehingga cenderung banyak disalahgunakan. Konsumsi alkohol yang terus menerus dapat menyebabkan ketergantungan alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aplikasi social cognitive theory tentang faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi alkohol pada remaja.
Subjek dan Metode: Meta-analisis dilakukan dengan menggunakan diagram alur PRISMA dan model PICO. Population: Remaja. Intervention: anxiety, orang tua peminum dan teman peminum. Comparison: Tidak ada anxiety, tidak ada orang tua peminum, dan tidak ada teman peminum. Outcome: Konsumsi minuman beralkohol. Online database yang digunakan yaitu: PubMed, Google Scholar, Science Diriect, dan Scopus dengan kata kunci “factors associated" AND "alcohol consumption" AND "anxiety" OR "parents alcohol consumption” OR “peers alcohol consumption” AND “adolescents" AND "cross sectional.” Kriteria inklusi penelitian ini adalah artikel lengkap dengan menggunakan penelitian cross-sectional tahun terbit mulai 2013-2023. Analisis artikel dalam penelitian ini menggunakan software RevMan 5.
Hasil: Sebanyak 16 studi cross sectional dari beberapa negara yaitu Ethiopia, Kanada, Amerika Serikat, Taiwan, Afrika Selatan, Buthan, Myanmar, Uganda, Thailand, Zambia, Brazil, Ghana, dan Iran dipilih untuk tinjauan sistematis dan meta-analisis. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa remaja dengan anxiety memiliki kemungkinan konsumsi alkohol 1.57 kali lebih tinggi dibandingkan remaja yang tidak anxiety (aOR= 1.57; 95%CI= 1.30 hingga 1.89; p<0 aOR=1.53; xss=removed p=0.001), aOR=2.63 xss=removed p=0.002).>
Simpulan: Remaja dengan anxiety, memiliki orang tua peminum, dan memiliki teman peminum memiliki kemungkinan untuk konsumsi alkohol.
