Pendahuluan: Dugaan kematian mendadak terjadi dalam kurun waktu kurang dari 24 jam yang terjadi akibat penyakit alamiah, tidak ada unsur kesengajaan dan kriminal, dan tidak ada unsur keracunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari korban dugaan mati mendadak yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 2017-2021.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional yang menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling dari seluruh berkas visum et repertum kasus mati mendadak dan dugaan mati mendadak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2017-2021.
Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan 120 kasus dugaan kematian mendadak terdiri dari 30 kasus di tahun 2017, 14 kasus di tahun 2018, 27 kasus di tahun 2019, 31 kasus di tahun 2020, dan 18 kasus terjadi di tahun 2021. Jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki sebanyak 108 orang (90%) dan perempuan sebanyak 12 orang (10%). Dari keseluruhan data didapatkan pula usia terbanyak adalah lansia (46-65 tahun) dengan 60 orang (50%), jenis pekerjaan paling banyak adalah pekerja swasta dengan 62 kasus (51.6%), lama kematian terbanyak pada kategori 12-24 jam dengan 29 kasus (24.16%), serta tempat kejadian perkara terbanyak adalah rumah dengan 58 kasus (48.3.%).
Simpulan: Kasus dugaan kematian mendadak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta memiliki jumlah 120 kasus dengan prevalensi laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, lansia merupakan usia terbanyak dari seluruh korban, pekerja swasta adalah pekerjaan dari korban yang paling banyak, lama kematian yang terjadi adalah 12-24 jam, dan rumah menjadi tempat kejadian perkara yang terbanyak.