Abstrak


ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI RESILIENSI MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 4 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2022/2023 PASCA PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19


Oleh :
Andrianti - K1319007 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan masing-masing tingkatan resiliensi matematis yaitu rendah, sedang dan tinggi siswa kelas X SMAN 4 Purwokerto pasca pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah 9 siswa. Dalam penelitian ini data yang dicari adalah data tentang resiliensi matematis dan data tentang kemampuan berpikir kreatif matematis. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode angket, tes, dan wawancara berbasis tugas. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) siswa dengan tingkat resiliensi matematis rendah pasca pembelajaran daring tidak mampu menunjukan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis fluency, flexibility, originality, dan elaboration dimana selama pembelajaran daring berlangsung siswa tidak mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya sehingga berdampak pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pasca pembelajaran daring; 2) siswa dengan tingkat resiliensi matematis sedang pasca pembelajaran daring mampu menunjukan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis fluency, tetapi tidak mampu menunjukan flexibility, originality, dan elaboration dalam berpikir kreatif dimana selama pembelajaran daring berlangsung, siswa kurang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya sehingga berdampak pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pasca pembelajaran daring; 3) siswa dengan tingkat resiliensi matematis tinggi pasca pembelajaran daring mampu menunjukan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis fluency, flexibility, dan elaboration, tetapi tidak dapat menunjukan originality, terdapat siswa yang mampu memenuhi indikator fluency, flexibility, originality, dan elaboration dimana siswa dapat tetap mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya sehingga saat pembelajaran sudah tidak dilaksanakan secara daring, kemampuan berpikir kreatif matematis yang dimiliki tetap optimal.